Yeoppaneh Art

Yeoppaneh Art

Friday, October 30, 2015

FF One Shoot :)V BTS dan Baekhyun EXO

Tittle: Just One Day
Author: @Risti_Lee
Genre: Tentukan sendiri nde :)
Rate: PG-13
Length: One shoot
Cast:
*Baekhyun EXO-K as Park Chun Yoo
*Kim Taehyung/V BTS Park Chan Yoo
And other cast.


___
Pov: Park Chun Yoo
semilir angin sejuk membuat suasana di pinggir kolam ini terasa sepi
tiada orang yang ada di kolam ini selain aku, aku selalu ke sini jika pikiranku
sedang tak karuan. nde, berarti sekarang ada yang menganggu pikiranku bukan.
aku sedang dilanda masalah keluarga, bagaimana bisa mereka atau orang tuaku
lebih mementingkan adikku daripada aku, semenjak Chan Yoo-ah pulang dari Amerika
sekarang semua perhatian mereka hanya tertuju kepadanya.
orang bilang kami ini kembar, tapi sayangnya bagiku kami tidak kembar.
dia bukan seperti adikku tapi ia seperti seseorang yang mengacau hidupku.
dia begitu menjengkelkan, kalau bisa mengulang waktu. aku tidak akan pernah
memilih dia menjadi kembaranku.

waktu mulai berjalan, aku melihat jam yang ada di pergelangan tangan kiriku.
pukul 4 tepat! OMO! aku bisa dimarahi Eomma lagi kalau seperti ini.

****
betul dugaanku, baru saja sampai di rumah aku sudah harus mendengar ceramah panjang
yang keluar dari mulut eommaku. Huh! aku terpaksa menjadi anak polos didepanya.
"Chun Yoo, kau pulang terlalu sore! kemana saja kau ini. seharusnya kau bersama
dengan adikmu Chan Yoo"oceh Eommaku sambil bercacak pinggang.
"nde, Eomma"ucapku menunduk.
"kenapa dia Eomma? buat onar lagi?"ucap Chan Yoo yang tiba-tiba datang.
"nde, hyungmu ini. dia selalu membuat onar. eomma menyesal telah melahirkannya"
ucap Eommaku.
aku tersentak ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulut eommaku.
menyesal?! kenapa Eomma bisa-bisa nya mengucapkan itu. sebelumnya dia selalu
memujiku. sekarang aku benar-benar benci denganmu Chan Yoo-ah bahkan aku sekarang
tidak akan menghormatimu dengan panggilan itu lagi.
"hehehe. ayo Hyung, kita pergi ke kamar"ucap Chan Yoo menarik tanganku.
"eh.."ucapku terkejut.

dia menarik tanganku, dia berlari ke kamar. aku hanya berusaha terus menyamai
langkah kakinya. 
ketika sampai dikamar betapa terkejutnya aku ketika melihat semua isi kamarku
berubah menjadi bewarna coklat. warna yang sangat kubenci.
"bagaimana, Hyung suka kan?"ucapnya seolah meledekku.
aku menatap matanya tajam "kau tau kan, aku benci dengan warna coklat.
apa kau tidak mengerti itu!".
"minhae Hyung. kukira kau akan suka, kukira selama 5 tahun ini hyung sudah
tidak benci lagi dengan warna coklat"ucapnya menunduk.

aku sama sekali tidak bisa memukul ataupun memarahinya. setiap aku ingin
memarahinya pasti aku seperti melihat diriku sendiri yang kumarahi.
itulah mengapa mempunyai kembaran itu tidak enak.
"nde... sekarang aku maafkan. kau tidurlah di kamar ini aku akan tidur di kamar tamu".ucapku 
meninggalkan kamarku.

****
sorot cahaya matahari menerawang masuk ke dalam kamar tamu yang sekarang mungkin
menjadi kamarku itu. tidak ada pendingin ruangan disana membuatku tidak nyenyak
semalam. kulihat wajahku di kaca dekat kasur. terdapat bulatan hitam dimataku
tandanya aku benar-benar susah untuk tidur semalam.
"Chun Yoo-ya, apakah kau sudah bangun"ucap seseorang yang tak lain adalah
Chan Yoo-ah.
"sudah... memangnya ada apa?".
"cepat keluar aku akan tunjukan sesuatu".
sebenarnya aku enggan untuk bertemu dengannya. entah mengapa aku
mau saja disuruhnya keluar.
"ada apa?"ucapku setelah membuka pintu.
"ini, aku akan mengajakmu jalan-jalan"ucap Chan Yoo sambil menunjukan kunci mobil
dihadapanku.
"kenapa Appa dan Eomma mengizinkan? kau kan..".
"nde, aku belum punya sim kan? tenang saja Hyung aku akan membawa SIM milik appa".
"tapi apakah kau bisa dipercaya?".
"Hyung selalu seperti itu. hyung tidak percaya bahwa aku bisa mengendarai mobil itu
huh! itu mah semuda membalikkan telapak tangan"ucap Chan Yoo sambil mempraktikan.
"arasseo! kita berangkat".

*****
kami berdua sudah masuk ke dalam mobil sport milik Appaku, Chan Yoo-ah
seperti sudah sangat mahir dalam mengemudi. sebenarnya aku sedikit takjub
akan keahlian Adikku ini dalam hal mengemudi.
"Hyung... memangnya Hyung libur berapa hari?"ucap Chan Yoo sambil menyetir.
"3 minggu, kalau kau ada di sini mungkin aku malah ingin libur 1 hari saja".
"oh ne, kalau begitu silahkan bilang ke kepala sekolahnya"ucap Chan yoo.
"huh! kau seperti tidak mengerti aku saja".

Aku memang libur selama 3 minggu tapi kalau harus berada dekat denga Chan yoo-ah
sih mending aku libur 1 hari aja. semalam dia mengacak-acak kamarku. sekarang
apa? nanti bisa-bisa dia mengacak-acak yang lainnya. dia seperti dewa penghancur.

"kita berhenti disini. tidak salah"ucapku ketika melihat Chan Yoo-ah memberhentikan
mobilnya didepan kolam yang sering kudatangi.
"nde.. benar, ini tempat yang sangat cocok untuk menjernihkan pikiran bukan?"ucapnya
lalu membuka pintu mobil.

Aku masih menatapnya heran, kenapa bisa selerah Chan Yoo-ah sama denganku. tempat sepi
tapi indah. OMO! apa mungkin dia punya kemampuan menerawang kali ya. 
kami berdua duduk berdampingan di tepi kolam itu, ku lihat dia memejamkan matanya
dan menghirup udara segar yang bertebaran di sini.
"kau, sering ke sini"tanyaku.
"annio, ini pertama kali. sejak aku datang ke sini. secara tidak sengaja aku melihat
kolam ini. dan begitu saja aku langsung suka dengan kolam ini"ucapnya tersenyum padaku.
aku terkejut melihat senyuman itu. sudah 5 tahun lamanya aku tidak melihat senyuman itu
rasanya aku ingin terus melihat senyuman itu, selalu melihatnya.
"oh, ya sudah. hehehe. ngomong-ngomong kok kita bisa akur ya?"ucapku sambil menggaruk leher.
"aku saja tidak tau, tapi bukankah dulu kita memang akur. hanya karena perpisahan itu saja
hyung menjadi seperti orang yang baru kenal denganku".
pikiranku beberapa kali sulit untuk mencerna kata-kata yang terucap dari mulutnya.
itu seperti mengingatkanku akan sesuatu, tapi apa? aku lupa.
"oh nde... baiklah kalau begitu. sekarang kita harus janji. untuk jadi saudara kembar yang
akur"ucapku menunjukan jari kelingkingku dihadapannya.
Dia menyambut jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya kami berdua saling mengaitkan
jari kami.
"janji"ucapnya tersenyum.

****
cahaya lampu malam yang menerangi setiap jalanan menemani laju mobil kami.
sudah pukul 7 tepat kami belum pulang. Chan Yoo-ah mengajakku ke tempat-tempat
yang dulu menjadi tempat favorit kami sekeluarga untuk rekreasi. 
dia terlihat senang, di sepanjang jalan aku terus melihat senyuman di bibirnya.
ketika melihat ia bahagia aku merasa bahwa diriku yang bahagia.
"Chan Yoo-ah kau mau minum"ucapku menyodorkan air mineral kepadanya.
"annio Hyung... aku sedang menyetir sekarang"ucapnya masih fokus menyetir.
"oh, ne. Mian"ucapku tersenyum kepadanya.

tak berselang lama kami sampai di depan rumah kami. Eomma dan Appaku
menunggu di depan rumah sambil berdekatan seperti pasangan yang baru menikah.
Chan Yoo-ah langsung menge-rem mobilnya. dan aku langsung turun dan berlari ke arah
Appa dan Eommaku Chan yoo-ah menyusul di belakangku.
"nah, seperti ini seharusnya kalian akur, seharusnya dari kemarin-kemarin 
kalian juga seperti ini"ucap Eommaku.
"nde, benar kata eommamu"ucap Appaku turut berkomentar.
"nde Eomma, sekarang aku sudah akur denganya bukan"ucapku langsung merangkul bahu Chan Yoo-ah
yang berdiri di sampingku.
"nde, Hyung"ucap Chan Yoo tersenyum kepadaku.

kami sekeluarga masuk kedalam rumah dan masuk kekamar masing-masing.
Chan Yoo-ah sekarang masuk kekamarku, aku masuk kekamar tamu lagi.
ini sungguh menyiksa sebenarnya, tanpa pendingin ruangan aku benar-benar
tidak bisa tidur. tapi aku harus mengalah untuk Adikku.

****
 pagi ini sunggu cerah, hari ini aku akan jalan-jalan lagi bersama Chan Yoo-ah.
 dengan senangnya aku meloncat dari kasur dan membuka jendela kamaraku, aku terkejut
 ketika melihat mobil ambulance terpakir di depan rumahku.
 "Aigo! siapa yang sakit"ucapku lalu berlari ke luar kamar.

 aku terkejut ketika melihat Eommaku menangis di rangkulan appaku. 
 dan aku juga terkejut ketika Chan Yoo di bawa menggunakan Tandu menuju ke mobil.
 "eomma, appa. ada apa ini?"ucapku keheranan.
 "Chun Yoo. Eomma sudah menduga hal ini"ucap Eommaku langsung memeluk tubuhku.
 "memangnya apa yang terjadi pada Chan Yoo-ah".
 "sebenarnya, kalian memang kembar tapi Chan yoo punya kelaian Jantung hal itu
 membuat kami sedih. setelah kalian berumur 12 tahun Appa dan Eomma sengaja memisahkan
 kalian agar kau tidak terlalu terpuruk menerima kenyataan. sekarang usia kalian 17 tahun.
 Eomma dan Appa sungguh bersyukur karena masih melihat adikmu Chan Yoo. dia kami ajak
 pulang ke sini karena dokter bilang usianya tidak lama lagi, kami ingin kau bisa
 menghabiskan waktumu bersamanya dan menemani dia sebelum ajalnya datang. itulah
 mengapa Appa dan Eomma lebih memperhatikan dia dibanding kamu saat ini"jelas Appaku.
 "jadi... semua ini"ucapku berhenti bicara.
 "kenapa Appa dan Eomma tidak memberitahukan hal ini!" ucapku melepaskan pelukan
 Eommaku.
"jangan seperti itu Chun Yoo, ini memang kesalahan kami"ucap Eommaku menunduk.

 aku mulai tak bisa menahan bendungan air mata, aku langsung memeluk erat tubuh Eommaku
 dan membiarkan ia menangis dipelukanku. aku tak menyangka hal ini terjadi padaku.
 aku hanya bisa melihat Chan Yoo dari kejauhan, dia sudah tenang sekarang.
 tanpa ada urusan duniawi lagi, hanya tinggal urusannya di akhirat.
 aku masih bisa merasakan kaitan jari kelingkingnya yang mengait di kelingkingku
 senyumannya yang lekat di pikiranku. aku sungguh bodoh sekali, seandainya aku
 tau dari awal aku tidak akan bertengkar denganya. sungguh sekarang aku ingin
 membalikan waktu dan berharap dia masih bersamaku dan tetap menjadi kembaranku.

 *****
 hari pemakaman Chan Yoo-ah telah tiba. aku masih tidak percaya dia pergi.
 aku sungguh masih tidak percaya kalimat terakhir darinya adalah 'nde, hyung'
 suara Chan Yoo-ah masih menggema di kepalaku.
 satu persatu orang yang datang di pemakaman itu meninggalkan pusaran Chan Yoo-ah.
 "ayo, Chun Yoo. kita biarkan Chan Yoo beristirahat dengan tenang"ucap Eommaku menarik tanganku.
 "nde.. eomma"ucapku mengikuti langkah kaki kedua orang tuaku.

 sesampainya di rumah aku memberanikan diri untuk masuk kedalam kamarku, walaupun
 sebenarnya aku agak phobia dengan warna coklat. tapi ini demi Chan Yoo-ah.
 aku melihat selembaran kertas diatas meja belajarku. dan aku membuka setiap lepitan
 kertas itu dan membacanya.
 "untuk Hyung Park Chun Yoo.

 ini aku adikmu Chan yoo, aku nakal? nyebelin? itu semua pasti sekarang
 yang ada dipikiranmu bukan?
 nde, pikirkanlah tentang aku semaumu Hyung.
 Hyung, maafkan kami telah merahasiakan ini darimu. sungguh ini
 bukan maksud kami, dan jangan kau membenci Appa, Eomma dan aku sendiri.
 Hyung, aku sangat menyayangimu sejak kita berpisah. aku selalu ingin
 melihatmu. tapi Eomma selalu bilang bahwa untuk melihatmu aku harus
 berkaca. sebagaimana wajah kita mirip bukan?
 Hyung, aku selalu ingin bersama denganmu. melihatmu mulai jatuh cinta
 pada seorang gadis dan melihatmu melamarnya, aku ingin lihat semua itu.
 Hyung, aku selalu ingin melihat senyumu. dan saat kau tersenyum aku
 merasa bahwa aku ini bukan orang yang penyakitan.
 Hyung, kau jangan bersedih. jika kau rindu aku, lihatlah ke kaca.
 kau adalah aku dan aku adalah kau. kita sama, kita kembar.
 tapi semoga nasib kita tidak sama"

 aku membaca surat kecil itu, surat terakhir yang ditulis Chan Yoo
 untukku. tulisan bergetar tandanya ia sedang menahan sakit ketika
 menulis surat ini. bulir-bulir air mataku mulai keluar dan membuat
 titik air di kertas itu. aku langsung mencampakan diriku dikasur.
 "Chan Yoo-ah. aku akan merindukanmu selalu. dan akan kuingat 1 hari
 bersama mu kemarin malam. dan aku akan selalu mengingat bahwa kau adalah aku dan
 aku adalah kau Chan Yoo"ucapku sambil menatap langit-langit kamar.
 ~~~~END~~~

Gomawo For Reading Chingudeul :)
Don't Forget to Leave a comment

Monday, October 26, 2015

FF BaekYeon One Shoot By Risti Auliah Utami

Tittle: Hanami (ff one shoot)
author: @Risti_Lee
genre: sad, romance, fantasi(maybe).
Length: One shoot.
Cast:
*Kim Taeyeon (SNSD) as Taeyeon.
*Byun Baekhyun (EXO-K) as Baekhyun.
*pak Boo mi (Apink) as Boomi.
Support Cast:
*Tiffany Hwang (SNSD) as Tiffany.
WARNING:

  1. NO SILENT READERS
  2. NO PLAGIAT
  3. NO BASH AUTHOR 

 _____
Pov: Taeyeon
Di saat bunga sakura bermekaran.
orang akan bilang bahwa para pasangan pasti akan bahagia.
namun nyatanya tidak untuk aku dan Baekhyun.
kami sekarang malah sering dilanda masalah.
bahkan terkadang aku melihat ia berjalan bersama dengan adik kelasnya Boomi.
hal itu membuat aku sedih, dia mengajak Boomi melihat sakura.
sedangkan aku tidak ia ajak, apakah ini yang dinamakan cinta.

****
saat istirahat sekolah aku berjalan-jalan di koridor sendirian.
lalu aku menemui Tiffany di kelasnya.
"Tiffany... kau tidak ke kantin" ucapku.
"Taeyeon? ternyata kau.. sini, aku beritahu sesuatu"ucap Tiffany lalu menarik
tangan taeyeon.
"ada apa?".
"kau tidak tau? apakah kau putus dengan Baekhyun? orang bilang kau sudah putus
dengannya".
"annio.. aku belum putus, memangnya kenapa?".
"tidak mengapa, hanya saja Baekhyun akhir-akhir ini terlihat begitu mesra
dengan Boomi-ah".
"oh pasal itu. aku sudah tau, entah mengapa aku tidak bisa memarahinya".
"OMO! jadi kau sudah tau, mengapa kau tidak bilang hal ini padanya?".
"aku tidak bisa...".
"hem... aku tau Taeng, kau memang tidak bisa marah-marah dengan orang.
aku tau kau baik. namun kali ini kau harus bisa membuatnya jera.
kau tidak harus berada di bawah terus menerus. sekali-kali kau harus berada
di atas".
"nde... Tiffany akan kucoba".

****
lantunan lagu nan lembut itu.
membuatku merasa berbeda, beberapa kali mulutku
ikut melantunkan nada-nada.
namun ini semua tidak bisa, membuatku bangkit. aku masih saja sedih.
bodohnya aku ini mengapa aku tidak bisa mengucapkan kata putus padanya.
huh! dasar Taeyeon!!

ting..tong...ting..tong
kudengar suara bel rumahku berbunyi.
Eomma dan Appa sedang bekerja jadi tidak ada yang membukakan pintunya.
aku bangkit dari kasurku lalu meenuju ke depan. 
aku membuka pintu rumahku. dan bertapa terkejutnya aku ketika melihat
baekhyun berada di depan rumahku sambil tersenyum kepadaku.
"Baekhyun?".
"taeyeon... kau mau pergi keluar denganku?"ajaknya.
"Annio... aku tidak bisa hari ini ada tugas... bye"ucapku lalu menutup pintu.

bodohnya aku ini, sekarang ketika dia ingin mengajakku keluar.
malah aku menolaknya. kenapa aku ini sebenarnya.
aku membuka gorden yang menutupi jendelaku lalu aku tidak lagi melihat Baekhyun.
"dia sudah pergi.."lirihku.
hal itu membuatku terperosok, aku kira dia akan menungguku.
seperti namja-namja di Drama ternyata tidak.

****
istirahat telah tiba.
aku pergi berjalan menuju kekelas Tiffany, namun saat di jalan.
aku mendengar suara Baekhyun yang samar-samar dan aku juga mendengar suara 
tertawa seorang Yeoja.
aku mendekati suara itu dan aku benar-benar melihat Baekhyun bersama Boomi
di depan mataku sendiri.
aku bersembunyi di balik sebuah tiang. 
aku berusaha mendengar apa yang mereka bicarakan.
namun sayang mereka berada di seberang sehingga suara mereka tak terdengar.
namun aku melihat mereka berdua seperti sepasang kekasih. mereka terlihat
bahagia.

aku pun berlari meninggalkan mereka dan menangis.
entah mengapa aku tidak bisa menahan bendungan air mata ini.
apakah aku ini bodoh? .
aku terus menangis di kelas. semua teman-temanku bergantian
menanyai aku menangis karena apa?
namun hanya kujawab, tidak ada apa-apa.

semua orang memandangiku dengan kasihan.
padahal aku tidak butuh pandangan itu.
tega-teganya Baekhyun selingkuh kukira rumor itu salah.
ternyata benar, kukira itu dibuat oleh orang yang membenciku.
ternyata itu memang fakta, sekarang aku berani untuk mengatakan putus
kepadanya.

****
aku menyembunyikan wajahku yang sembab dari Baekhyun.
sekarang dia pulang denganku.
dia terus menanyaiku "ada apa? Taeng... kau sakit".
huh! bisa-bisanya dia berprilaku baik di depanku.

"Baekhyun! mulai saat ini aku tidak mau melihatmu lagi.
jadi berhentilah mendekatiku. aku ingin kita akhiri hubungan ini
sekarang. kita putus"ucapku meninggalkan Baekhyun.
"Taeyeon"jeritnya.

aku terus berlari meninggalkan Baekhyun.
aku tidak tahan lagi, ini semua sudah menyiksaku.
apakah aku salah sekarang? kuharap aku sudah melakukan hal
yang terbaik untukku.

****
sepulang sekolah ini.
aku ingin berjalan-jalan keluar, untuk menenangkan pikiranku.
taman sakura mungkin cocok untukku.
aku berjalan sendirian ke sana.
aku melihat banyak pasangan di sana. dan aku hanya termenung.
lalu mengambil tempat duduk di ujung.
aku menatapi semua pengujung di sana. anehnya aku seperti melihat
Baekhyun dan Boomi di taman itu.
aku pun menyipitkan mataku. tenyata itu benar.
mereka berada di taman yang sama denganku.
aku pun mengendap-endap ke arah mereka berdua.

"hem.. bukankah Oppa sudah punya pacar".
"oh, Taeyeon. aku sudah putus dengannya".
"oh..nde"

Whae! ternyata dia memang sudah menganggap kami putus.
baiklah sekarang aku akan melupakan dia.

****
Murid-murid di sekolah yang kutemui pasti menanyakan tentang
hubungan ku dengan baekhyun.
mereka seperti kegirangan ketika mendengar bahwa aku sudah putus dengannya.
aku pun duduk di taman sekolah sendirian. di bawah pohon sakura tentunya.
dimana taman ini ramai setiap harinya.
aku terkejut ketika tangan yang menutupi mataku.
"Siapa ini?! ayo lepaskan Tiffany... aku sedang tidak ingin bercanda"

Tangan itu terlepas. dan aku menoleh kebelakang bertapa terkejutnya
aku ketika melihat Baekhyun berdiri di belakangku.
aku pun bangkit.
"baekhyun... kenapa kau ke sini. aku ingin kau pergi, kita
sudah putus"ucapku mendorong baekhyun.
"annio... kita belum putus. aku belum mengiyakan hal itu"ucapnya mengenggam
kedua tanganku.
aku tersentak akan kalimat itu.
"sekarang.. Chagi. aku sungguh menyayangimu, jadi berhentilah
untuk mencoba mengatakan putus kepadaku. aku tidak akan pernah
mengakhiri hubungan ini. karena kau tau. satu-satunya orang yang ada di hatiku
hanya kamu"ucap Baekhyun.
aku terkejut akan kata-kata yang ia lontarkan dari mulutnya
lalu aku melepaskan genggamannya.
"annio... kau sekarang ini dekat dengan Boomi"ucapku membuang muka.
"hem... karena itu? dia itu cuma teman bagiku".
"apakah benar?".
"nde.. kau bisa melihat mataku".
"arasseo, tapi mulai sekarang kau jangan terlalu dekat dengan dia lagi ne".
"ne... Taeyeon"ucap Baekhyun mengelus rambutku lalu mencium keningku.

kini aku tau. bahwa yang dikatakan orang itu benar.
ketika bunga sakura tumbuh maka kebahagiaan akan tumbuh di setiap 
pasangan kekasih.
~~~~END~~~~
GOMAWO fOR READING CHINGUDEUL :*
DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT :)
#RIN07 

Friday, April 10, 2015

Logo Shop Cute

kali ini saya membagikan logo shop terbaru dan terkawai buat para olshop... jdi nggak payah2 buat lagi :v disini sudah tersediah tinggal save :*

Friday, February 27, 2015

PNG Kawaii rare

hai selamat datang kali ini saya akan memberikan suatu barang yang dicari-cari :):) saya membagikan PNG KAWAII RARE NI Dwonload DISINI

Cara mengganti Tema Facebook

asalam mualaikum..... kali ini saya menyediakan sajian berupa Cara mengganti tema fb ya mungkin banyak dari anda yang perlu mencari kesana kesini tema Facebook.. linknya DISINI tekan link itu lalu akan tampil gambar seperti ini lalu kalian pilih sebuah tema yang kalian senangi... hasilnya: keren kan silahkan di coba

Wednesday, January 14, 2015

kumpulan Cerpen Horror buatan saya (The Advanture of Fujika Hyuko)

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada permisa yang sudah membaca blog saya. ini adalah cerpen kedua saya mohon dimaafkan jika ada kesalahan. silahkan membaca ya :) ;) The Advanture of Fujika Hyuko 2 (Dandelion from Yasue) "Yey, akhirnya aku bisa bersekolah lagi" teriakku kegirangan yah setelah setahun lamanya kepergian kakakku, kini aku sudah ceria dan kembali bersekolah. Kami pindah dari komplek itu dan menyewah apatermen di kota changcui, aku sangat senang bisa masuk ke sekolah swasta kaguya. "wow, sekolah ini sangatlah keren" "oh, ya memang ini adalah sekolah yang dibuat oleh Ibuku" "nha, kamu kaguya ya?" "iya, " ucapnya kelihatan murung. "ada apa, denganmu?" "iya, sekolah ini memang bagus tapi tragis" "maksudmu?" "ya, apa kamu tidak tahu, soal bunga dandelion pembawa kematian" "iya, aku juga tahu cerita itu, setiap ada kelopak bunga dandelion terbang di depan kita, maka kita lah korban selanjutnya, bener kan" "iya kmu bener, dan kejadian itu sudah menimpa 2 murid sekaligus dalam waktu yang bersamaan" "apa? Bagaimana ceritanya?" "maaf, jika aku ceritakan pasti kamu akan pergi dari sekolah ini" "tidak, ceritakan saja" "begini, waktu itu ada 2 murid yang bernama, Kanako dan Horikawa. Mereka berdua adalah teman baik dan waktu itu kanako mendapatkan kelopak dandelion itu, dan tiba-tiba rambutnya ditarik oleh dandelion pembawa kematian itu, lalu rambutnya diikat di depan kelasnya, Horikawa yang melihat kejadian itu langsung menolong kanako, akan tetapi sosok mengerikan, bernyanyi dan mendekati mereka berdua Bunga dandelion telah datang dan bersiaplah untuk mati tapi jangan kau hiraukan sebutkanlah 2 janji lalu mereka menyebutkan 2 janji kami akan membantumu mencari mangsa dandelion. Tapi jangan hukum kami karena kami masih punya hati. Lalu mereka berdua dibunuh oleh hantu itu dengan cara memotong bagian kepala sampai leher. Semua murid yang melihat kejadian itu pun langsung berlari tak karuan. Lalu sekolah ini menjadi tontonan masyarakat." "ih, serem ya" "iya, mangkanya sekolah ini besar tapi muridnya sedikit" "oh, ok aku pergi ke kelas dulu ya" "iya, tapi sebenarnya namamu siapa?" "Fujika Hyuko" "nama yang bagus" "terimakasih" lalu aku pun pergi ke kelasku. Setelah bel berbunyi, aku disuruh maju ke depan kelas untuk memperkenalkan diri. "hai, namaku Fujika Hyuko. Kalian bisa memangilku Hyuko" "selamat datang Hyuko" ucap sekelas menyambutku. Aku pun duduk disamping Yasue. Ia kelihatan ceria karena aku duduk disampingnya. "hai, hyuko apakah kamu tinggal di kota Changcui?" "ya!" "di apatermen mana?" "koriyukou apaterment" "waw, ternyata apatermen kita hampir deket ya" "emang apatermen mu dimana?" "di Kazumake apaterment" "waw, entar kita main ya" "iya" kata-kata yang diucapkan kaguya seperti tak aku hiraukan lagi. Aku cukup senang berada di sekolah itu. Sahabatku cuma Yasue seorang, kami mengabdikan moment kami berdua setiap harinya. Lalu kaguya selalu menanyakan keadaanku, karena ia takut hal serupa menimpah kepadaku. Tapi kebahagian itu tak berlangsung lama. Semenjak hari itu aku tak pernah melihatnya lagi, tak pernah bertemu denganya lagi, bahkan tak pernah berbicara kepadanya lagi. Ya Yasue tidak tahu sekarang dimana, bahkan sekarang ia sudah pindah ke kota Goriku. Aku ingin bertemu dengannya lagi. Tapi saat aku sedang menggambar, aku melihat kelopak dandelion menghampiriku. Lalu aku memainkan kelopak bunga itu yang seperti bulu yang halus. Akan tetapi, aku dikejutkan oleh sosok yang menyerupai Yasue. Ia Tersenyum kepadaku dan memberikan sebuah buku. "Hyuko, sekarang kamu makin cantik saja. Simpanlah buku ini dan cari tahu lah apa yang terjadi" lalu Ia menghilang begitu saja. "apa, mungkin ini hanya mimpi" lalu aku membuka buku diary kecil, milik Yasue, dan membacanya Dear Diary Ya, aku bertemu denganya, dengan Dandelion itu. Mungkin aku akan mengalami, apa yang diceritakan Orang. sebelum itu ia bernyanyi kepadaku, ya nyanyian itu. Lalu aku menyebutkan 2 janji yaitu menulis diary ini, dan akan kuberikan kepada Hyuko. Dengan dandelion itu. Lalu aku membaca, halaman berikutnya yang ditulis dengan tinta merah yang tak karuan bentuknya. Untuk Hyuko tolong simpan Kelopak Dandelion itu, karena itulah kenang-kenanganterakhir dariku. Aku, pun menangis setelah membaca buku itu, lalu pergi keluar untuk mengubur, Foto-foto kami. Aku ingin menguburkannya.Dan menaburkan kelopak dandelion, diatasnya. "aku, harap kamu bahagia disana" alu mengalami kejadian yang sama dua kali. Dan hati-hatilah jika dandelion itu ada di tangan kalian.

Kumpulan Cerpen Horror buatan saya (The Advanture of Fujika Hyuko)

nah, kali ini saya menyediakan satu buku dengan 5 cerpen. dengan judul The Advanture of fujika Hyuko. sebelumnya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya ya. nah sekarang kita langsung aja baca, cekidoooot......... The Advanture of Fujika hyuko 1 (darkness in the night) "Ada suatu malam, dimana pada malam itu ada 1 keluarga dibunuh secara masal, dengan kepala hampir terlepas tergantung di depan rumahnya, dan pada malam itu kalian tidak boleh tidut lewat dari jam 11 dan tidak boleh mematikan lampu kamar, kalau tidak keluarga itu akan berada di depan mu disamping mu dan diatas muka mu. Dan mereka akan menggerogoti leher mu". Itu pesan kakek tua pada kami, Ia menasehati kami agar tidak melakukan apa yang dilarang jika tinggal di komplek ini. Kami pun pulang, aku selalu mengingat ucapan kakek tua itu. Kakakku pun menatapku secara tajam. "apakah, kamu takut". "tidak, aku hanya berpikir. Kenapa komplek sebagus ini dibilang komplek seram?". "alah, kakek itu cuma bohong doang, Ia cuman melarang kita untuk tidur larut malam". "Tapi Aku percaya dengan kakek itu". "terserah, kamu". Setibanya kami dirumah, aku segera pergi kekamar ku dan membuka lemariku, alangkah terkejutnya aku. Sosok hantu muncul dihadapanku dan mencekikku, aku tidak sempat melihatnya, rasanya aku ingin mati. Dadaku rasanya sesak sekali, akhirnya, kakakku membuka pintu dan hantu itu pergi. "Hyuko ada apa?" "gak apa2" aku pun pergi keluar, setelah kejadian tadi aku. Takut kembali kerumah, dan akhirnya aku pergi ke rumah temanku, setelah malam tiba aku, lupa membawa baju sekolahku, lalu aku memberanikan diri untuk pulang kerumah, aku pun melihat jam tanganku yang menunjukan pukul 11:30. Aku tau bahwa aku melanggar aturan tinggal di komplek ini. Tapi aku lihat ada orang yang berjalan di dekat lorong rumahku awalnya aku memberanikan diri, akan tetapi aku merasa ada yang janggal. Lalu aku berhanti sebentar. Lalu aku menoleh kedepan melihat orang tadi, aku terkejut ketika ia berhenti dan berbicara dengan perempuan yang menggunakan sorban hitam, ia berbicara kepada orang itu "apakah, aku cantik?" "ya, cantik". Lalu perempuan itu membuka sorbannya, alangkah terkejutnya aku ketika melihat wajah perempuan itu. Mulutnya robek sampai ke kuping dan tulang rahangnya terlihat jelas. Orang itu pun terkejut. Dan terjatuh lalu perempuan itu bilang "apakah aku cantik?". "TIDAKKKKK!!!!!, KAU TIDAK CANTIK". Lalu perempuan itu, menebas leher orang itu, dengan menggunakan sabit. Aku pun terkejut, lalu berlari kerumah melewati jalan yang lain. Setelah sampai dirumah aku senang karena pintu rumahku tidak dikunci. Lalu aku pergi ke Kamarku. Namun aku melihat kamar kakakku yang sunyi dan gelap, aku pun mendekat, dan membuka pintunya, aku lihat lampu kamar kakakku dimatikan. Aku pun menghidupkannya, alangkah terkejutnya aku, ketika melihat tubuh kakakku yang pucat lalu aku mendekat, dan melihat leher kakakku yang hampir terlepas, lalu aku pun menjau dari kakakku,, lalu melihat di pinggir tembok ada sosok yang mengeluarkan lidah yang panjang, dan ia tersenyum kepadaku, dan langsung pergi. Aku pun menangis, dan menampari pipiku. "apakah, ini mimpi" aku pun duduk dan menangis di pinggir tembok kamar kakakku. Lalu aku menjerit "IBUUUuUU, AYYYYAH!!!!" lalu tak lama kemudian ayah dan ibuku datang "Ada apa hyuko?" "kakak,,,..." lalu ibu dan ayahku melihat kakaku. Ibuku pun pingsan sedangkan ayahku memeluk kakakku. Aku sangat sedih, sekarang hanya aku, yang menjadi anak ibu dan ayah. Aku tak ingin mengulangi kesalahan kakakku lagi, begitu pula aku tak ingin semua ini terjadi kepada kalian